Babak Baru Kematian Arya Daru: Keluarga Tak Yakin Bunuh Diri-Ungkap Kejanggalan

Kematian diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan, masih meninggalkan misteri. Kini giliran pihak keluarga Arya Daru yang angkat suara terkait kaus ini.

Ada sejumlah hal yang disampaikan pihak keluarga dalam jumpa pers di Kota Yogyakarta, pada Sabtu (23/8).

Arya Daru sebelumnya ditemukan tak bernyawa di kosnya di Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat dengan wajah terlilit lakban, pada Juli 2025 lalu.

Berikut romero.web.id merangkumnya:

Minta Polisi Rekonstruksi dan Autopsi Ulang

Keluarga Arya Daru meminta polisi untuk melakukan gelar rekonstruksi dan autopsi ulang, untuk memecah misteri kematian Arya Daru. Sebab, masih yakin bahwa Arya Daru meninggal bukan karena bunuh diri.

"Penasihat hukum keluarga minta kepolisian untuk melakukan rekonstruksi ulang, kemudian otopsi lengkap dari almarhum untuk mengetahui penyebab kematian," kata kuasa hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/8).

Nicholay memaparkan alasannya. Yakni ditemukannya obat jenis CTM serta parasetamol. Nicholay mengatakan Arya Daru tidak memiliki alergi apa-apa, dan tidak pernah mengkonsumsi CTM sesuai keterangan istri.

"Dari mana CTM itu masuk dan berapa kadarnya sampai sekarang belum diungkapkan. Kalau autopsi lengkap harus diambil ginjalnya, paru, jantung, sehingga mengetahui kandungan obat apa dan zat apa di dalam tubuh korban," katanya.

Keluarga juga mempertanyakan luka lebam yang ada di tubuh diplomat muda itu. Dari sederet kejanggalan ini, pihak keluarga merasa ada pihak lain yang terlibat dalam kematian Arya Daru.

Keluarga Yakin Arya Daru Tidak Bunuh Diri

Keluarga meyakini Arya Daru tidak meninggal karena bunuh diri. Sebab, Arya Daru sangat bahagia akan ditugaskan ke Finlandia. Perasaan bahagia ini juga dirasakan oleh istri, anak, dan keluarga besar Arya Daru.

"Sudah mengurus paspor bagi istrinya bagi anak-anaknya bagi orang tuanya bagi mertuanya bahkan sudah beli tiket berangkat ke Finlandia," kata Nicholay Aprilindo.

"Menurut cerita keluarga mereka semua dalam keadaan bahagia Daru pun dalam keadaan happy," tegasnya.

Persiapan menuju Finlandia pun sudah komplit. Dia meminta misteri ini diungkap kembali dengan terang benderang.

Sementara itu dari keterangan keluarga, Nicholay mengatakan Arya Daru tidak pernah punya masalah mental. Arya Daru pun selalu mengontak ibunya ketika di mana pun dia berada.

Subaryono, ayah Arya Daru, mengatakan selama ini Arya Daru tidak pernah cerita detail pekerjaan. Yang dia ceritakan adalah hal yang membuat keluarga bangga.

Alasan Ayah Arya Daru Baru Tampil di Publik dan Tunjuk Pengacara

Ayah kandung diplomat muda Kemlu Arya Daru Pangayunan, Subaryono, angkat bicara soal kematian anaknya. Dia berharap anaknya bisa mendapat keadilan dan misteri kematiannya bisa segera terungkap.

Subaryono yang merupakan pensiunan Dosen Teknik Geodesi UGM, membeberkan alasan akhirnya memberikan pernyataan.

"Banyak yang bertanya mengapa tidak ada suatu statement dari keluarga karena ada dalam keadaan syok," kata Subaryono, di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/8).

Selain itu, Subaryono belum muncul ke publik karena istrinya sedang sakit kanker usus.

Lalu, keluarga memutuskan menunjuk Dwi Librianto jadi pengacara keluarga.

Kuasa hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Dwi Librianto, mengatakan dirinya ditunjuk sebagai pengacara oleh Meta Ayu Puspitantri istri Arya Daru.

"Baru tadi malam kami mendapat surat kuasa dari istrinya Meta Ayu Puspitantri," katanya.

Sementara Nicholay Aprilindo, kuasa hukum lainnya, mengatakan dia dan Dwi diminta keluarga sebagai penasehat hukum. Sehingga masalah yang menyangkut kepentingan hukum dari keluarga atau almarhum sudah dikuasakan kepada mereka berdua.

WA dan IG Arya Daru Sempat Tiba-tiba Aktif

Belakangan keluarga mendapati Instagram dan WhatsApp milik Arya Daru aktif usai kepergiaannya. Padahal selama ini, ponsel Arya Daru disebut hilang oleh kepolisian.

"Kami baru mendapatkan informasi dari istrinya (Arya Daru), keluarganya, beberapa waktu yang lalu Instagram dari almarhum saat ini on," kata Nicholay.

"Padahal dikatakan hp-nya hilang," bebernya.

Lanjutnya keluarga mencoba mengirim pesan singkat lewat WhatsApp. "Dan itu centang dua. Berarti kan on kalau centang dua. Ini menjadi misteri juga," jelasnya.

Namun, kata Nicholay saat ini IG dan WA itu kembali tak lagi aktif.

Keluarga Terima Amplop Misterius

Nicholay Aprilindo mengatakan keluarga menerima amplop misterius usai pemakaman Arya Daru. Belum diketahui pihak pengirim amplop tersebut.

"Ada seseorang membawa amplop cokelat. Di dalam amplop cokelat itu, berisi simbol-simbol dari gabus putih yaitu simbol bintang, simbol hati, dan simbol bunga kamboja," kata Nicholay kepada wartawan di Yogyakarta, Sabtu (23/8).

Amplop itu sudah diserahkan ke pihak-pihak yang melakukan penyelidikan. Keluarga meminta hal ini diperdalam.

"Apa makna dari simbol-simbol itu. Pesan apa yang terkandung dari simbol-simbol itu," katanya.

Lanjutnya, amplop itu diserahkan seorang pria pada malam setelah pemakaman. Amplop diterima asisten rumah tangga.

"Amplop itu dari orang misterius. Pria. Istri tidak tahu, keluarga tidak tahu siapa orang itu. Hanya mengantarkan amplop itu. Memberikan dan pergi," jelasnya.

Pertanyakan 2 Sosok yang Bersama Arya Daru Sebelum Meninggal

Keluarga Arya Daru mendesak polisi untuk meneruskan penyelidikan kasus kematiannya. Termasuk mendalami V dan D, sosok yang bertemu Arya Daru sebelum ia ditemukan tewas di kosnya di Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat dengan wajah terlilit lakban.

Sebab, menurut keluarga, polisi belum memaparkan penjelasan dibalik pertemuan Arya Daru dan dua orang tersebut.

"Apa yang menyebabkan almarhum kelihatan panik setelah bertemu dua orang oknum tersebut," jelas Nicholay.

"Ini perlu didalami oleh pihak penyelidik sejauh mana peran dari kedua oknum itu informasi apa yang diberikan kepada almarhum. Sehingga almarhum kelihatannya seperti orang panik, itu perlu diungkapkan," katanya.

Beri Daftar Sejumlah Orang yang Perlu Diperiksa Lebih Dalam

Keluarga Arya Daru masih yakin bahwa Arya Daru meninggal bukan karena bunuh diri. Mereka merasa, kematian Arya Daru terasa janggal.

Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo menyampaikan daftar sejumlah orang yang perlu diperiksa lebih dalam terkait kematian janggal itu. Menurut mereka, orang-orang ini perlu diperiksa lebih dalam. Sebab, mereka ada di saat-saat terakhir sebelum Arya Daru ditemukan meninggal.

Siapa saja? Berikut daftarnya:

Sopir Taksi

Keluarga menyinggung peran sopir taksi yang mengantar almarhum dari Mal Grand Indonesia ke Kemlu, dan dari Kemlu ke Gondia International Guesthouse, Menteng.

Penjaga Kos

Keluarga juga mempertanyakan si penjaga kos. Sebab, ada sejumlah hal yang tak sesuai.

Misalnya, Nicholay bilang keterangan dari istri Arya Daru bahwa dia tidak pernah meminta pergeseran CCTV.

"Istri almarhum menyatakan tidak pernah meminta penjaga kos pergeseran CCTV, sehingga timbul pertanyaan kami dari mana penjaga kos Siswanto itu menyatakan ada permintaan dari istri almarhum untuk menggeser CCTV? Ini jelas, pengaburan fakta kalau bagi kami. Itu perlu didalami," tegasnya.

Soal penjaga kos punya dua kunci ini menurutnya belum terungkap.

"Kemudian cara membuka jendela kalau grendel masuk ke lubang rumah grendel itu pasti susah buka jendela. Tapi kok begitu mudah penjaga kos mencungkil jendela dari pojok kiri bawah begitu mudahnya dibuka," bebernya.

Dua Sosok Bersama Arya Daru, V dan D

"Dalam keterangan pers dari pihak Polda itu menyatakan ada dua orang yang bersama-sama dengan almarhum pada saat di Grand Indonesia. Yaitu seorang wanita berinisial V dan seorang pria berinisial D," kata Nicholay.

"Pertanyaan kami adalah sejauh mana pendalaman terhadap wanita berinisial V maupun pria berinisial D," bebernya.

Polisi harus menjelaskan apa yang menyebabkan Arya Daru terlihat panik usai bertemu keduanya.

Minta Keadilan ke Prabowo

Ayah diplomat muda Kemlu Arya Daru Pangayunan, Subaryono, memohon ke Presiden Prabowo Subianto untuk keadilan bagi anaknya.

"Fisik semakin renta, ingatan juga sudah tidak setajam dulu, bicara pun tak selancar dulu waktu masih aktif (jadi dosen). Inilah kemudian kami merasakan pada posisi yang sangat lemah dan menghadapi situasi yang sangat sulit," kata Suharyono, di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/8).

Eks dosen Teknik Geodesi pun memohon kepada Prabowo agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut kematian anaknya.

"Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto. Kami mohon dengan rendah hati dan kami mohon setulus-tulusnya. Kami mohon bapak bisa menginstruksikan kepada Kapolri, kepada Panglima TNI, kepada Menteri Luar Negeri supaya bisa segera menjelaskan kepada kami tentang misteri yang terjadi pada anak kami," katanya.

Posting Komentar untuk "Babak Baru Kematian Arya Daru: Keluarga Tak Yakin Bunuh Diri-Ungkap Kejanggalan"